Sarara Media
FDL 2025 Milik Rakyat Lindu, DKS Pastikan Pelibatan Masyarakat dan Konsep Berkelanjutan
Saturday, 14 Jun 2025 00:00 am
Sarara Media

Sarara Media

FOTO : (Kanan), Ketua Dewan Kesenian Sigi (DKS), Akbar Dian didampingi Anggota DKS, Ucal saat konferensi pers di Sigi, Sabtu sore, 14 Juni 2025. (Dok/SM)

SIGI, Sararamedia.id - Ketua Dewan Kesenian Sigi (DKS), Akbar, menyatakan kesiapan penuh lembaganya dalam mendampingi dan mengawal pelaksanaan Festival Danau Lindu (FDL) tahun 2025. Hal ini disampaikan menyusul pengunduran diri Hasan Bahasyuan Institute (HBI) dari rangkaian persiapan festival yang sempat menjadi perbincangan publik.

Dalam konferensi pers dengan awak media di Sigi, Sabtu (14/6/2025) sore, Akbar menegaskan bahwa DKS sejak awal telah dilibatkan oleh Pemerintah Kabupaten Sigi sebagai mitra strategis dalam merumuskan konsep FDL yang berpijak pada pelibatan masyarakat Lindu, penguatan ekosistem seni budaya lokal dan pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis konservasi.

``Kami hadir karena diundang pemerintah daerah untuk merancang konsep yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat. Kami menyambut baik kepercayaan ini, dan berkomitmen mengawal pelaksanaan FDL bersama masyarakat Lindu,`` ungkap Akbar.

Akbar juga menjelaskan bahwa sejak awal, Pemerintah Kabupaten Sigi telah menginisiasi sejumlah pertemuan lintas pihak, termasuk DKS dan HBI. Namun, ketidaktercapaian titik temu antara konsep DKS dan HBI membuat pemerintah daerah akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakan konsep keduanya secara penuh. Pemerintah memilih pendekatan terbuka, dengan tetap melibatkan elemen yang siap berkolaborasi.

``Posisi DKS adalah sebagai pendamping, bukan penyelenggara. Penyelenggara tetap pemerintah daerah, melalui Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,`` tegas Akbar.

Lebih lanjut, Akbar menuturkan tudingan plagiarisme terhadap konsep yang ditawarkan DKS. Menurutnya, seluruh proses penyusunan konsep dilakukan secara transparan dan dikoreksi langsung oleh pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Jakarta.

``Kami menyusun proposal sendiri, berdasarkan arahan dan kebutuhan dari pemerintah daerah. Proses kurasi oleh Kementerian menyatakan bahwa konsep kami berbeda signifikan dengan yang sebelumnya ditawarkan oleh pihak lain,`` jelasnya.

Akbar mengungkapkan, masyarakat Lindu sangat antusias menyambut FDL tahun ini. DKS telah melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan pemuda setempat. Bahkan, lebih dari 100 warga dari seluruh desa di Lindu telah mendaftar sebagai relawan dan pelaku utama festival.

``Ini festival rakyat. Kami hanya fasilitator. Dan kami pastikan, pelibatan masyarakat bukan sekadar simbolik, tapi menjadi ruh dari Festival Danau Lindu 2025,`` tambahnya.

Terakhir, Akbar membantah tudingan plagiasi yang dilayangkan oleh pihak luar kepadanya.

``Silakan klarifikasi langsung ke pengurus dewan kesenian Sigi. Kalau soal ranah pemutusan sepihak konsep dokumen itu ranahnya pemerintah, dimana proses penyusunan dokumen FDL tahun 2025 itu berdasarkan riset dan realita dilapangan. Sekali lagi DKS membantah keras tudingan plagiasi karena konsep yang kami susun berdasarkan riset dan menterjemahkan visi-misi pemerintah daerah saat ini``. terang Akbar.

Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan legitimasi dari pemerintah daerah serta kementerian, Dewan Kesenian Sigi optimistis FDL 2025 akan berjalan sukses dan membawa dampak nyata bagi pelestarian budaya serta pengembangan wisata berkelanjutan di Kabupaten Sigi. (***)