Riskawati Dipulangkan, Pemkab Sigi Bertindak Cepat

SIGI, Sararamedia.id - Pemerintah Kabupaten Sigi memastikan pemulangan Riskawati, seorang tenaga kerja wanita (TKW) ilegal asal Desa Sidera, Kecamatan Sigi Kota, Kabupaten Sigi, yang sempat terlantar di Jakarta belum lama ini. Kepastian ini diperoleh setelah awak  media ini bertemu langsung dengan Riskawati di kediamannya.

Adalah Wakil Bupati Samuel Yansen Pongi, didampingi pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Sigi melalui Kepala Dinas, Febrianto Borman dan kepala bidang.

Wabup Samuel menegaskan, bahwa pemerintah daerah bergerak cepat dalam proses pemulangan ini. Menurutnya, hal ini bukan kali pertama Pemkab Sigi menangani kasus serupa.

``Ini adalah kasus ke 25 yang kami tangani. Sebelumnya, kami pernah mengurus kepulangan seorang warga dari Arab Saudi yang terkena stroke dan pulang hanya dengan kursi roda serta pakaian di badan. Itu yang kami khawatirkan, karena pekerja non-prosedural kerap kali mendapat perlakuan yang tidak manusiawi,`` ujar Samuel Pongi di kediaman Riskawati di Sidera, Minggu petang, (15/12/2024) waktu setempat.

Samuel menegaskan, bahwa pemerintah Kabupaten Sigi di bawah kepemimpinan Mohamad Irwan Lapatta dan dirinya akan bertindak cepat dalam menangani kasus serupa. 

``Kalau ada pekerja kita yang tidak prosedural, otomatis akan kami tindaklanjuti, dan Pemkab Sigi bertanggung jawab penuh,`` tambahnya.

``Untung saja ade Riska ini masih di Jakarta, belum sempat ke luar negeri. Kalau sudah sampai ke luar negeri, maka kewenangan kami jadi terbatas,`` sebutnya.

Samuel juga menyebut bahwa proses pemulangan Riskawati berjalan lancar berkat bantuan rekan-rekan dinas yang memiliki jejaring di Jakarta, serta adanya perlindungan bagi pekerja migran.

Di sisi lain, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sigi, Febrianto Borman, mengingatkan pentingnya mematuhi prosedur resmi sebelum menjadi TKI.

``Pada prinsipnya, warga Sigi yang ingin bekerja ke luar negeri harus melalui jalur prosedural. Jika ingin ke Malaysia atau Singapura, kami siap membantu proses tersebut. Jika ada persoalan internal keluarga, silakan selesaikan secara kekeluargaan. Kami tidak akan mencampuri,`` jelas Febrianto.

Lebih lanjut, Febrianto menegaskan bahwa pihak Disnakertrans akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sigi untuk memastikan pendampingan psikologis bagi Riskawati jikalau hal itu memang dibutuhkan.

Sementara itu, Amin, ayah Riskawati, menyampaikan rasa syukur atas kembalinya sang anak.

``Terima kasih kepada Pemda Sigi, khususnya kepada Bapak Bupati Irwan Lapatta, Wakil Bupati Samuel Yansen Pongi, dan Dinas Transmigrasi Kabupaten Sigi. Saya sangat bersyukur karena anak saya sudah kembali. Jika ada masalah di keluarga, itu menjadi tanggung jawab kami sebagai orang tua``. ungkap Amin penuh haru.

Pemkab Sigi berharap, kasus serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. Pemerintah daerah terus mendorong calon tenaga kerja dari Sigi untuk mengikuti jalur resmi dan prosedural sebelum bekerja di luar negeri. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan perlindungan dan pengawasan dari pemerintah serta terhindar dari risiko perlakuan tidak manusiawi. (***)


Comment As:

Comment (0)